Kamis, 17 November 2011

Reproduksi dan Perkembangan

Diposting oleh Indah Fitria di 00.52
Haii teman-teman..
kali ini kita akan membahas masalah sistem reproduksi..
Di sini kita akan lebih mengetahui cara makhluk hidup memperbanyak keturunan mereka..

Baiklah teman,
Dalam sistem reproduksi terdapat 2 macam reproduksi yaitu aseksual dan seksual

1. Reproduksi Aseksual
       Pada tipe reproduksi ini biasanya hanya melibatkan orang tua tunggal dan tidak melibatkan proses pembentukan gamet.

-         Pembelahan diri, pada tipe reproduksi ini satu sel induk membelah diri membentuk dua sel anak yang memiliki ukuran tubuh dengan jumlah dan tipe DNA yang sama. Reproduksi ini umum dilakukan oleh protozoa, bakteri dan sangat jarang ditemukan pada hewan.

Gambar. Pembelahan diri pada amuba

-         Pembentukan spora, pada tipe ini sel mengalami serangkaian pembelahan sel di dalam dinding sel. Setiap sel baru selanjutnya membentuk dinding selnya sendiri dan sel tua menjadi suatu wadah bagi sel-sel baru tersebut yang selanjutnya disebut sebagai spora. Sel-sel ini akan melepaskan diri dari wadahnya pada waktu yang sesuai dan tumbuh menjadi individu baru.
-         Fragmentasi, pada tipe reproduksi ini individu baru dihasilkan oleh regenerasi dari setiap bagian dari tubuh.
-         Konjugasi, pada tipe reproduksi ini terjadi suatu proses yang mirip dengan reproduksi seksual dimana terjadi pertukaran materi genetik melalui jembatan sitoplasma yang menghubungkan dua sel. Konjugasi dilakukan oleh spirogyra dan paramesium.


Gambar. Konjugasi

2.  Reproduksi Seksual
            Pada tipe reproduksi ini terjadi proses kombinasi materi genetik dari dua sel induk sehingga menghasilkan sel anak yang unik dan berbeda dengan induknya. Berikut merupakan komponen penting dalam proses reproduksi seksual.

Gonad adalah struktur yang menghasilkan gamet. Testis pada jantan dan ovarium pada betina.

- Sel sperma
            Sel sperma adalah gamet jantan. Sel ini terdiri dari kepala, bagian tengah dan ekor atau flagellum. Bagian ekor ini berperan besar dalam pergerakan  sel sperma. Pada kebanyakan spesies, kepala sel sperma memiliki bagian khusus yang disebut acrosome yang mengandung enzim yang membantu sel sperma menembus dinding sel telur. Pada bagian tengah terdapat banyak mitokondria (atau satu mitokondria besar pada spesies tertentu) yang menghasilkan tenaga untuk pergerakan ekor. Sel-sel sperma dihasilkan dari proses yang disebut spermatogenesis. Pada proses ini, sel sperma yang dihasilkan dari satu sel adalah 4 sel sperma muda yang memiliki jumlah kromosom haploid.



Gambar. Spermatogenensis dan spermatozoa

-  Sel telur
            Sel telur adalah gamet betina. Sel ini memiliki ukuran jauh lebih besar daripada sel sperma.
Sitoplasma dari se ini mengandung yolk yang menyediahkan energi yang dibutuhkan untuk proses pembelahan zygote dan pertumbuhan embrio. Sel ini dihasilkan dari proses yang di sebut oogenesis.
Proses ini memiliki 3 perbedaan dasar dengan spermatogenesis yaitu
(1)   Sepanjang proses pembelahan meiosis dari oogenesis, proses sitokinesis tidak menghasilkan dua sel dengan ukuran sitoplasma yang sama. Sel yang lebih besar selanjutnya berubah menjadi ovum sementara sel yang lebih kecil menjadi badan kutub (polar body) dan menghilang
(2)   Sel asal sperma terus membelah sepanjang kehidupan jantan, sementara pada betina seluruh oocyte primer telah dihasilkan pada saat betina dilahirkan
(3)   Oogenesis memilki waktu “istirahat” yang panjang, sementara spermatogenesis dapat terus dihasilkan tanpa berhenti.



Gambar. Sel telur ( Audesirk)

Nahh . .
sampai disini penyampaian saya,,
semoga ini akan lebih menambah pengetahuan teman-teman..
   terus kunjungi blog Indah yaa
J


Sumber : Biologi untuk SMA
Tim olimpiade Biologi Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar

 

!:: Sains is Fun ::! Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei